Rabu, 12 Januari 2011

I am proud to be a teacher..^^


Profesionalisme Guru


Ada sebuah ungkapan yang mengatakan

” Jadilah Guru, karena ilmunya tak pernah lekang dimakan zaman dan amalnya terus mengalir tanpa putus”

Pendidikan adalah gerbang utama menuju masa depan yang lebih baik. Dengan pendidikan, maka seorang dapat meningkatkan kualitas dirinya dan tentunya kualitas masyarakat. Menjadi lebih penting lagi adalah peran guru dalam pendidikan, dengan kualitas dan profesionalismenya, maka gurulah yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas manusia dalam sebuah negara.

Sekolah adalah sumber ilmu, itulah kata yang selama ini kita kenal. Tentu hal itu tak lepas dari adanya peran guru di dalamnya.Guru adalah penentu keberhasilan pendidikan di suatu sekolah, karena itu profesionalisme guru sangatlah penting dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai seorang calon guru, saya sangatlah paham bahwa tuntutan untuk memberikan yang terbaik untuk peserta didik memang sangatlah besar, selain hal itu adalah suatu bentuk keprofesionalisme pekerjaan, memberikan yang terbaik juga merupakan tuntutan hati nurani setiap guru.

Daoed Yoesoef (1980) menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (sivic mission). Jika dikaitkan pembahasan tentang kebudayaan, maka tugas pertama berkaitan dengar logika dan estetika, tugas kedua dan ketiga berkaitan dengan etika.

Tugas-tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.

Tugas manusiawi adalah tugas-tugas membantu anak didik agar dapat memenuhi tugas-tugas utama dan manusia kelak dengan sebaik-baiknya. Tugas-tugas manusiawi itu adalah transformasi diri, identifikasi diri sendiri dan pengertian tentang diri sendiri.

Menjadi guru yang profesional memang bukanlah hal sepele karena banyak tugas yang harus diemban dalam melaksanakan tugasnya. Menurut (Mortensen dana Schmuller, 1969), peran guru dibagi menjadi tiga bagian yaitu berperan dalam administrasi pendidikan, kemudian layanan instruksional, dan layanan bantuan. Peran – peran tersebut dilakukan untuk menunjang perkembangan siswa agar optimal.

Oval: 1.Administrasi pendidikan

2. Kurikulum dan proses belajar dan mengajar

3. Bimbingan dan konseling                                                                                     
Layanan administrasi                                                                                                              
Perkembangan
Layanan instruksional                                                                                                             Siswa secara
                                                                                                                                                optimal
layanan bantuan

                                                          

Guru sebagai administrator. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut bekerja secara administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kaitannya proses belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini sangatlah penting karena dokumen yang tercatat, terekem dan tersimpan dengan baik dapat membantu penilaian perkembangan siswa. Guru dapat melihat indeks kenaikan atau penurunan nilai siswa, melihat perkembangan tugas-tugas yang dikerjakan bahkan masalah psikologi siswa.

Secara instruktursional, peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang dewasa yang lain, moralitas tanggungjawab kemasyarakatan, pengetahuan dan keterampilan dasar, persiapan.untuk perkawinan dan hidup berkeluarga, pemilihan jabatan, dan hal-hal yang bersifat personal dan spiritual. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil belajar yang berkaitan dengan tanggurfg jawab sosial tingkah laku sosial anak. Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut. Selama ini kita melihat bahwa kurikulum pendidikan kita belum menyentuh hal-hal yang dapat mengembangkan nilai-nilai dasar tersebut. Kurikulum hanya terfokus akan hal-hal yang bersifat struktural tapi tidak memasukkan hal psikologi siswa, misalnya. Kurikulum yang selalu berganti sangat menyulitkan guru dalam melaksanakan tugasnya, karena mereka harus selalu beradaptasi dengan kurikulum baru yang belum tentu mereka mengerti konsepnya.
Terakahir, layanan bantuan. Guru juga harus menguasai ilmu bimbingan dan konseling karena hal ini sangat membantu dalam mengevaluasi dan meningkatkan perkembangan belajar peserta didik. Walaupun kita tahu bahwa ada guru khusus Bimbingan dan Konseling siswa di sekolah, namun hal itu tidak berarti guru tidak melayani kebutuhan psikologi siswa. Guru yang mengajar bahkan harus lebih memahami keadaan psikologis siswa selama proses belajar mengajar berlangsung atau di luar sekolah. Guru kelas mempunyai peran yang sentral dalam kegiatan BK. Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK. Peran tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, namun merupakan sebuah sistem yang saling melengkapi dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling. Hal tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut:
  1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

    b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.

    c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.

    d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

    e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

    f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.

    g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.

    h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

    i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan keterpaduan.
Subhanallah, sungguh luar biasa peran guru. Pantaslah bahwa guru mendapat amal yang tak pernah putus karena jika guru melaksanakan tugasnya secara ikhlas dan profesional, maka ilmu yang mereka berikan akan abadi. Namun, menurut saya tidak ada satu pun manusia yang sempurna, termasuk guru.Mereka juga manusia biasa yang yang tidak mampu untuk tidak melakukan kesalahan sedikit pun.Tentunya kalau salah satu peran masih belum terlaksana sungguh dapat dimaklumi.Mengingat tugas dan peran diemban oleh seorang guru sangat berat. Di pundaknya, masa depan para generasi muda dipertaruhkan Karena itu, banggalah menjadi seorang guru, dan tumbuhkan kebanggaan menjadi seorang guru, maka Insya Allah kita dapat menumbuhkan keprofesionalan kita sebagai guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar